Mendengar Aktif.

3 (Tiga) Maret merupakan tanggal yang diperingati sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Nasional, dan bersamaan dengan ‘World Hearing Day’.

Alasan dipilihnya tanggal 3 tersebut cukup unik Karena angka 3 diangkap mirip dengan bentuk telinga. Menurut penelitian, mendengar dapat menyerap informasi sebesar 20%, angka ini lebih tinggi dibandingkan hanya dengan membaca yang bisa menyerap sebesar 10%.

Tulisan ini tidak akan terlalu banyak membahas mengenai pendengaran dan kesehatan telinga, namun akan membahas mengenai ‘mendengar dari sudut yang lain’. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa mendengar hanya menggunakan telinga saja, padahal mendengar bisa menggunakan kepala, hati dan kaki. Tentu saja, hal ini hanya sebagai kiasan dalam pola komunikasi antar pihak yang mempunyai kepentingan dalam proses komunikasi tersebut. Hal ini juga sering disebut dengan ‘Mendengar Aktif (Active Listening)’. Mendengar aktif adalah salah satu cara mendengarkan dan menanggapi orang lain untuk meningkatkan saling pengertian.

Mendengar menggunakan ‘Kepala’ adalah ketika penerima pesan berusaha mendengarkan FAKTA dari pesan yang disampaikan oleh pembicara. Fakta biasanya berupa angka, jumlah, tahun, kapan, dan informasi fakta lainnya. Seorang hakim ketika bersidang, harus menggunakan kepala untuk mendengar, sehingga bisa mendapat informasi mengenai fakta-fakta yang ada seakurat mungkin.

Mendengar menggunakan ‘Hati’ adalah ketika penerima pesan berusaha menangkap perasaan penyampai pesan. Apakah cerita tersebut mencerminkan emosi penyampai pesan, senang, sedih, terharu, cemas, dan emosi lainnya.

Mendengar menggunakan ‘Kaki’ adalah ketika penerima pesan berusaha menangkap apa tujuan atau maksud pembicara menyampaikan pesan tersebut. Apakah berusaha memotivasi, mengajak, persuasi, atau tujuan lainnya.

Dalam dunia usaha sosial, seorang wirausaha sosial penting untuk memiliki keterampilan mendengar aktif. Mendengar menggunakan kepala bisa diartikan mendengar hal-hal mengenai pendekatan bisnis atau komersial. Mendengar menggunakan hati adalah menangkap nilai-nilai atau prinsip-prinsip dasar yang dijalankan dalam usaha sosial tersebut. Sedangkan mendengar menggunakan kaki adalah desain atau kepraktisan dalam implementasi usaha sosial tersebut.

Ada beberapa tantangan yang bisa menghambat mendengar aktif, seperti terlalu memegang erat-erat asumsi yang ada di pikiran kita, sehingga tidak bisa mendengar dengan baik. Otak kita sibuk berpikir bagaimana menjawab pertanyaan atau merespon lawan bicara dibandingkan dengan mendengar terlebih dahulu. Kendala lainnya adalah lelah, banyak pikiran, sibuk dengan gawai, dan hal-hal lainnya. Tuhan menciptakan manusia dengan 2 telinga dan 1 mulut. Artinya manusia diharapkan lebih banyak mendengar dibanding berbicara.

 

Penulis: Jimmy Febriyadi

Jimmy Febriyadi adalah salah satu pendiri INCREASE | Inclusive Creative Social Enterprise dan DEC | Disability Empowerment Centre – Mitra Sejahtera. Selama lebih dari 13 tahun terlibat dalam program pemberdayaan kelompok marginal dan rentan, terutama penyandang disabilitas, perempuan, pemuda, masyarakat adat dan pesisir.